Senin, 31 Maret 2014

Perkembangan Bayi Pada Masa Prenatal

Sekarang ini banyak bangat tugas-tugas tumpuk, ya namanya juga mahasiswa pasti ada aja tugasnya. yang inilah yang itulah... dan sekarang ana ingin berbagi kesesama mahasiswa pasti sedang sibuk buat nyari bahan-bahannya. dan maaf bangat nie kalo gambarnya hilang ehheheh karena saya masih dalam tahap pembelajaran blog. semoga bermanfaat ajja yaa....
 

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Tahap-Tahap Perkembangan Bayi Pada Masa Prenatal
Kehidupan baru mulai dengan bersatunya sel seks pria dan sel seks wanita. Kedua sel seks ini dikembangkan dalam alat-alat reproduksi, yaitu gonad. Sel-sel seks pria, spermatozoa (bentuk tunggalnya spermatozoon) diproduksi dalam gonad pria, tes-tes, sedangkan sel-sel seks wanita, yaitu telur-telur (tunggal ovum, jamak oval) diproduksi dalam gonad wanita, yaitu indung telur (ovarium). Semua sel pria atau wanita harus melalui tahap permulaan perkembangan. Sel-sel seks pria melalui dua tahap, yaitu pematangan dan pembuahan, sedangkan sel-sel wanita melalui tiga tahap permulaan, yaitu pematangan, ovulasi dan pembuahan.
Setelah tahap permulaan perkembangan, mulailah pada perkembangan janin sejak fertilisasi sampai aterm melalui beberapa tahap. Dimulai dari : Zigot >> blastomer >> morula >> blastula >> grastula >> embrioblast >> fetus.

Minggu 1
Pembuahan terjadi di bagian luar saluran telur, ketika sebuah sel sperma menembus kulit (zona pellusida) sel telur menembus kulit. Ekor sel sperma tersangkut di luar telur dan terlepas, sehingga kepala sel mani dapat bergerak bebas di dalam sel telur. Bagian dari kepala sperma disebut inti dan mengandung benang-benang informasi yang diperlukan untuk membentuk manusia baru. Ini adalah langkah pertama pembentukan manusia baru yang mempunyai sifat gabungan antara ayah dan ibu. Dalam waktu 8-24 jam dimulai pembelahan segmentasi Pada hari ke 4 blastula memasuki endometrium, zona pelusida lenyap. Pada hari ke 6 blastula mulai berimplantasi (tahap menggali).


Minggu ke 2
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcTU5Fp-MTpQyhLtPN6jM6n0-VazsOwp8h9G4fM1Xp_Mw4CsFYs3Tahapan pada minggu kedua adalah dimulainya implantasi Pada hari ke 8 setengah blastula tertanam di endometrium Pada hari ke 9 : blastokista semakin terbenam dan ditutupi oleh bekuan fibrin, sinsitiotropoblas berubah menjadi kubah/cekungan yang akan menyatu dengan pembuluh darah Ibu da berisi darah Ibu, dengan ukuran sebesar kepala peniti Pada hari ke 11 dan 12 selesai mengadakan implantasi dalam stroma, sudah terjadi sirkulasi uteroplasenter Minggu ke 3 Pada minggu ini embrio sudah terbentuk seperti :
1. Rongga amnion 
2. Kantung kuning telur utama
3. Amnion
4. Kantung kuning telur primer
5. Lempeng embrionik
6. Badan penghubung amnion

Minggu ke 4
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRnHBQe2LCSpBwvlEBPRadZUfJOaXBGk82ijxIPMacFRR-WC5xdKini bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (HCG) sehingga apabila melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Pada tahap ini terjadi pembentukan : 
1. Migrasi selsel dari lapisan primitif
2. Lempeng saraf
3. Otak
4. Lekuk saraf
5. Kelenjar thyroid mulai berkembang
6. Badan penghubung

Minggu ke 5
Pada minggu ini, panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem saraf pusat, otot, dan tulang mulai dibentuk. Begitu pula dengan kerangka. Selain itu terbentuk juga :
https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQq4alHPi6p281RvxxA7nRaP6eHzOufc9EpJ6oSxdkwauY1MujM0A1. Jantung mulai berdetak
2. Fusi lapisan saraf
3. Munculnya mata dan telinga
4. Bakal tungkai bagian atas
5. Otak bagian depan
6. Lengkung brachial
7. Tulang telinga

Minggu ke 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi talah menutup. Meski belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernapasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak. Rongga matanya sudah terbentuk. Kepalanya seperti kepala reptilia dan mempunyai ekor.
https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSHK0beHRGQciy0QWO_kB-sKihj342OpcOdDgg7LXg56WwdaNx6NA
Minggu ke 7
Akhir minggu ke tujuh, panjangnya sekitar 5-23 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru. Terjadi pula :
1. Pertemuan rongga mulut dan hidung
2. Telinga
3. Mata
4. Lempeng kaki
5. Bibir dan hidung terbentuk
6. Jari-jari tangan mulai terbentuk

Minggu ke 8
Saat ini janin sudah mulai memperlihatkan bentuknya sebagai manusia. Panjangnya2,5 cm. Kepala besar dibandingkan tubuhnya. Mata dan telinga mulai terbentuk. Mata tertutup kelopak mata, dantetap tertutup sampai minggu ke-24. Mulai terbentuk lengan dan kaki dengan jari-jari kecil dan tumit yang mengarah keluar. Tungkai bagian atas memanjang dan menekuk pada bagian siku. Saat ini semua organ utama dari tubuh sudah terbentuk, jantung berdetak dengan kuat, darah beredar melalui pembuluh-pembuluhnya, pencernaan aktif dan ginjal mulai berfungsi. Dahi membesar, genetalia eksterna belum menunjukan jenis kelamin tapi sudah mulai berdeferensiasi san anus sudah terbentuk. Satu-satunya perubahan dalam organ sejak saat ini adalah bertambahnya ukuran dan kecanggihan fungsi-fungsi tubuh sang bayi.
https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQaMS4EWUJkmZ_71XXVCJiJrBJYs6teqCEg19f1csli_WxQDHO6
Minggu ke 9
Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya 4 gram. Pada minggu ini telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun tidak bisa merasakannya. Dengan Dopler, bisa didengar detak jantungnya.
https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcTHwuMQLyLHc0JoVrqv-U7-ZDOJXIFVwdPhdEboWtx_dipbLKvNpw
Minggu ke 10
Pada minggu ini mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang mencapai 32-43 mm dengan berat 7 gram. Wajah mulai menunjukan raut muka, letak telinga masih lebih rendah dari posisi normal. Alat kelamin eksternal mulai terbentu Perempuan (klitoris, labia mayor, labia minor) laki-laki (Glan penis, skrotum). Sudah mnunjukan karakteristik perempuan atau laki-laki tapi belum terbentuk sempurna. Pertumbuhan sel otak meningkat dengan cepat, hapir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh. Tulang sudah menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk.
https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQ-BL62ODOs7PLrPo8rI662xEaH_KiHEyuZrHFKOUE2Vg7Ipa4T
Minggu ke 11
Jari-jari kecil bayi sedang bertumbuh dengan kukunya, selaput pelangi mata janin juga sedang berkembang. Folikel-folikel rambut dan gigi sudah terbentuk. Bayi sudah dapat menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali (kencing). Minggu ke 12 Panjang janin sekitar 6,5 cm dan beratnya 18 gram. Kepala bayi menjadi lebiih bulat dan wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan jaki terbentuk dan kuku mulai tunbuh. Janin mulai menggerak-gerakan tungkai dan lengannya.uri mulai tumbuh sekitar 6 kali berat janin.
Minggu ke 13 Panjang janin sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, pankreas, dan usus berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk dan tunas gigi muncul dengan 20 gigibayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki mulai terlihat.
https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSm2IjwG0nP76O6PCGpLcmo6Z7V6oL2TDVAcOXno6Nb-cPN1KsSZw
Minggu 14
Pada minggu ini organ seks bayi dapat dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Denyut jantung bayi berdetak kuat 2x lebih cepat dari Ibu. Janin sudahdapat memberi respon terhadap dunia luar rahim Ibu, janin mungkin akan bergerak bila perut diusap tapi Ibu mungkin belum dapat merasakannya.
https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRFhnw79KJ2BdAUHV6At0oQak9qQ6UKwDYoAaMK5qZDd3W8MAG1lQ
Minggu ke 15
Bayi sudah mulai dapat mendengarkan Ibu, mendengarkan denyut jantung Ibu, suara perut Ibu, juga suara Ibu. Sekarang janin sudah mulai mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu mata dan alis. Ukurannya sekarang 114 gram dengan panjang 15 cm. Minggu ke 16 Otot janin sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai menghisap ibu jarinya, menguap, meregangkan tubuhnya, sudah menelan kencing dan cengukan. Pada minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut janin akan mengerakkan tangan dan matanya.
https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSEYVri_eWcflNFFk-kF80fo-f0_DfA69PgAqZ4GHhALZEd2OjwdQ
Minggu ke 17
Masih banak ruang dalam rahim, bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit janin berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembuluh darah masih terlihat jelas. Minggu ke 18 Sekarang janin sudah dapat mendengarkan suara daluat tubuh Ibu, janina akan bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot bayi sudah dapat berkontraksi dan relaks, byi sudah dapat mendengar atau meninju. Bergerak sangat aktif, dalam minggu ini mungkin Ibu sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama kali. Pergerakan janin lebih kuat dan dinding uterus yang lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada Ibu. Minggu ke 19 Pada minggu ini panjang janin sekitar 16,5 cm dengan berat 226 gram. Tubuh janin diselimuti vernik caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Pada minggu ini sistem saraf semakin sempurna, yakni dengan diproduksinya cairan serebrosspinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.
Minggu ke 20
Otot janin semakin kuat tiap minggu. Jika Ibu masih belum bisa merasak gerakannya, Ibu akan merasakannya sekarang. Ibu mungkin salah mengartikan gerakannya pertama kali sebagai angin, karena terasa seperti letupan gelembung-gelembung didalam. Bayi akan bergerak sekitar 200 kali sehari, tapi Ibu akan merasakan sedikit dari semua gerakan.
https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcTNgr4fWmlmDhQHO3exjodIHRCY2004FCuzuL_KqPQYXFhStZDU
Minggu ke 21
Panjangnya sekitar 28 cm. Ibu akan merasakan lebih banyak gerakan karena bayi makin aktif. Minggu ke 22 Bayi akan sadar akan lingkungannya dan bayi akam merasa tenang ketika mendengarkan suara dan sentuhan diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih. Ini penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi. Minggu ke 23 Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhnya. Saat ini janin terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini. Ibu dapat mendengarkan detak jantung janin dengan stetoskop. Pertumbuhan otak sangat cepat.
https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSwG3it8PyXgptOYjTwJ5RC8wmNmDUyf40mvd60ZbPvgH85q0r7
Minggu ke 24
Pendengaran janin sudah terbentuk sempurna. Janin akan bergerak dengan suara musik dari luar. Janin membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat bangun, Ibu akan merasakan dengan suatu saat janin akan bergerak terus, dan saat lain tidak. Pertumbuhan uri menjadi lambat, sementara sang janin meningkat. Pertumbuhan rambut terlihat jelas, seluruh tubuh janin dilapisi dengan lanugo yak ni rambut halus, alis, bulu mata dan rambut kepala mulai muncul. Ukuran kepala lebih besar dibanding begian tubuh yang lain dan kulit berkerut, bening dan kemerahan memberi penampilan tua pada janin, yang juga kurus dan tidak berlemak. Darah kapiler dam mioglobin merah pada otot terlihat melalui kulit. Pada janin bakal gigi permanen telah muncul, janin masih memiliki ruang dalam uterus, berubah posisi, dapat melakukan gerakan seperti menghisap dan menangis, tangan mulai membentuk kepalan dan pegangan, lemak coklat yang merupakan sumber energi, produsi panas dan pengaturan panas pada janin uang baru lahir juga mulai terbentuk. Berat badan kurang lebih 1,25 pon.
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRZ8QLE3dtodrUWmGpnu_sy59b5hWOC5Lo3isJ97oCDOjP0Aiad
Minggu ke 25
Janin mulai berlatih bernapas dengan menghirup dan mneghembuskan cairan amnion, yang mana kadang membuat bayi cegukan dan Ibu akan dapat merasakannya juga. Lemak sudah tersimpan dan kontur mulai membulat, namun janin masih terlihat kurus dan masih tampak tua dan berkerut. Penambahan berat badan membuat tubuh lebih proporsional pada akhir bulan. Minggu ke 26 Janin sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum akan telihat janin saat lahir. Panjangnya sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680 gram. Surfaktan sudah dihasilkan. Rambut kepala semakin panjang, gerakan menghisap lebih kuat, kuku mulai terlihat. Minggu ke 27 Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Janin terlihat sepertu bernapas tetapi sebenarnya janin mengambil air bukan udara. Ini merupaka latihan yang baik untuk paru-parunya. Minggu ke 28 Pada janin laki testis akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak berkembang. Sekarang janin dapat bermimpi. Sekarang rahim mencapai 4 jari di atas tali pusat Ibu. Panjangnya sekitar 38 cm dan beratnya mencapai 1000 gram.
https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSjr_VcjBptkgpI_CzuOWIYej8vZy226-ymS6zI67oMIOo-heBdtA
Minggu ke 29
janin saat ini mempersiapkan diri seperti posisi lahir dengan kepala kearah bawah. Jaringan lemak terus terbentuk. Pada pemeriksaan luar/palpasi mulai teraba kepala bokong jelas.
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRRYdBFxqDNloJdX5q7sLJETtuGxXkl7gNS9g9pn49WAmFrLRRN
Minggu ke 30
Kepala janin sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mengalami tekanan di bagian diafragma dan perut. Sekarang bobot janin sekitar 1700 gram dan panjangnya 40 cm. Simpanan lemak mulai memperhalus kerutan. Tubuh janin mulai terisi lemak dan tidak tapmpak terlalu kurus. Vernik caseosa tebal menutupi seluruh tubuh janin, rambut kepala terus bertumbuh dan lanugo benyak sekali kecuali wajah, kuku jari mulai tumbuh mencapai ujungnya, janin memiliki kendali terhadap gerak pernapasan dan mata terbuka dan reflek cahaya terhadap pupil muncul pada akhir bulan. Ukuran kepala bokong 28 cm.
https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcS-AxKi7irLft7PJFr0TBly8BZsirZAuwzhvFxwoEZB0YjHM1tN
Minggu ke 31
Janin makin bertumbuh besar, maka ruangan rahim menjadi lebih sedikit, janin akan berkurang pergerakannya. Janin kemungkinan dalam posisi melengkung dengan badan dengkul dilipat, dagu di dadanyadan tangan dan kaki menyilang. Janin sudah hampir sepenuhnya berkembang. Kulit janin sudah halus dan tubuhnya montok. Apabila terbangun matanya terbuka dan ia dapat membedakan antara terang dan gelap. Minggu ke 32 Janin berada dalam posisi kepala di bawah sampai nanti lahir. Janin akan tetap menendang, gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari, tapi anda tidak akan merasakn semuanya. 10 gerakan sehari sudah normal. Panjang janin sekitar 43 cm dan beratnya mencapai sekitar 1800 gram. Paru-paru berkembang dan dapat mendukung kehidupannya.
https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSYMXVokjF2miPh2ngdFnGzGO1JFWArzcJWAuGXSvyI4iOXndhw
Minggu ke 33
Ibu akan makin merasakan gerakan janin karena mengisi hampir seluruh ruang rahim. Gerakan menjadi aktig suatu waktu yang membuat Ibu tidak nyaman, terutama ketika kakinya dibawah tulang rusuk Ibu. Janin memiliki seluruh rambutnya pada minggu ini.
https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSEdAcUKz81-FbhXkKD2F39kWAuYAgPpS0T1QxBFaV75DKr0xo2
Minggu ke 34
https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcQil2jhCUUxcXaw8-eaeBtviH_dWmkoYvzREyKZStnargB_jKqrPertumbuhan terutama pada otak dalam minggu ini. Semua sistem tubuh sudah terbentuk sempurna, walaupun paru-paru masih tetap belum matang. Janin memberi respon terhadap suara yang familiar. Minggu ke 35 Janin terus menambah cadangan lemak bawah kulit kepalanya. Kepala janin sudah mulai memasuki panggul.





Minggu ke 36  
https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRf2WZejltXqwb6etE7bZNRgqm5VTsaawS73X2mdOXmJTXYKJ4dPanjang janin mencapai 46 cm, berat 2500 gram. Janin menambah berat badan cukup banyak, 700 gram. Hal ini disebabkan lemak telah bertumpuk di bawah kulit dan sekitar bahu. Mulai dari minggu ini janin sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap untuk lahir. Jika janin lahir pada minggu ini janin lahir prematur tetapi akan baik saja. Pada bulan terakhir kehamilan ini janin akan mendapat antibody dari Ibunya seperti campak.




Minggu ke 37
Janin akan terus berlatih untuk menggerakkan paru-parunya, karena janin akan bernafas setelah dilahirkan. Jika posisi kepala janin dibawah maka kemungkinan kepala sudah memasuki panggul Ibu. Minggu ke 38 Reflek janin sudah terkoordinasi, janin sudah dapat mengedipkan mata, menggerakkan kepala, memegang, dan merespon suara, sentuhan, dan cahaya. Janin sudah dapat membedakan antara terang dan gelap.
https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSFDzFcqVfF833VfpbXbiDQXHciWo66P1rqdB_fonLktEEO_P3u
Minggu ke 39-40  
Sekarang kehamilan telah mencapai periode penuh. Panjang janin sekitar 50 cm dan berat mencapai 3300 gram. Bayi laki-laki sekitar 100 gram lebih berat dari bayi perempuan. Bulan ini merupakan sentuhan akhir yang penting. Pertumbuhan dan perkembangan utuh telah tercapai janin bulat sempurna, dada dan kelenjar payudara menonjol, perkembangan jenis kelamin sempurna. Lanugo menghilang hampir diseluruh tubuh, kuku mengeras dan warna kulit bervariasi tanpa menghiraukan ras. Tali pusat telah melakukan tugasnya dengan sempurna panjang normal 50-65 cm. Panjang kepala bokong 36 cm. Berat badan tergantung pada sejumlah variabel, rata-rata 7,5 pon.
https://encrypted-tbn3.google.com/images?q=tbn:ANd9GcR8L1MoAhej65By7VtNogUQGOaQWFpaXYpenP__46NL0MnuHr7h

B.     Cara Pemberian Stimulus Pada Masa Bayi dalam Kandungan
Umumnya, stimulasi pralahir bisa dimulai sejak usia kandungan 16 minggu atau empat bulan hingga menjelang persalinan. Penting untuk melakukannya secara terpola/terstruktur untuk memudahkan janin belajar. Namun tak perlu berlebihan agar janin tetap memiliki waktu beristirahat. Cukup luangkanlah waktu khusus setidaknya 5-10 menit setiap pagi dan malam hari untuk berkomunikasi dengan janin. Bisa di rumah, di kantor, bahkan di atas kendaraan. Ada beragam jenis stimulasi yang dapat dilakukan:
Stimulasi suara
1. Memperkenalkan diri
Ibu dan ayah pertama kali berkomunikasi dengan cara memperkenalkan diri, misalnya, “Nak, ini ibu dan ini ayah”. Niscaya janin dapat mendengar kata-kata tersebut. Ucapkan secara berulang, perlahan dan nada suara yang lembut. Bagi sang ayah, dekatkan kepala pada perut ibu dan tempelkan pipi pada perut lalu berkomunikasilah dengan bayi. Jika terasa ada gerakan atau “tendangan” itu menunjukkan adanya respons dari janin. Begitulah cara bayi bereksplorasi dan belajar sesuatu tentang dunianya.
2. Membacakan cerita
Di waktu lain, upayakan untuk membacakan sebuah cerita atau kisah. Tak perlu panjang-panjang, cukup 10 menit. Janin mendapatkan sensasi untuk merasakan pengalaman berlatih berkata-kata. Ayah juga bisa ikut membacakan cerita agar bayi dapat selalu mendengar suara  ayahnya. Kenapa? Karena hubungan antara ayah dan bayi berkaitan dengan kemampuan sosial si anak di kemudian hari.
 3. Memperdengarkan suara musik
Tak hanya irama jantung ibu yang didengar, perkenalkanlah juga bayi dengan irama di luar rahim misalnya suara gendang kecil. Dekatkan alat musik tersebut pada perut ibu, bunyikan irama yang terpola dan lembut. Upaya lainnya yang bisa dilakukan adalah bernyanyi atau bersenandung. Iramakan nada-nada indah dan menyenangkan agar bayi merasa tenang.
Cara lainnya adalah mendengarkan tape recorder atau walkman. Ibu bisa memutarkan lagu-lagu klasik gubahan Mozart yang sangat bermanfaat bagi janin. Menurut penelitian DR. Van de Carr, janin dalam rahim dapat bereaksi terhadap irama yang memasuki lingkungannya sehingga dapat membuatnya merasa tenang. Stimulasi dengan irama musik ini juga konon dapat memengaruhi bakat musik anak kelak. Langkah memperdengarkan suara musik ini selain bermanfaat buat janin juga bisa membuat ibu relaks dan bahagia menjalani kehamilannya.
 Stimulasi dengan gerakan tangan
1. Membelai
Letakkan jari-jemari pada posisi punggung janin, yakni di sekitar bagian bawah perut. Lakukan gerakan membelai-belai punggung janin dari bawah sampai mencapai bagian atas perut yang merupakan posisi pantat bayi. Barengi belaian ini dengan mengucapkan kata-kata lembut.
 2. Mengusap
Terlebih dulu tentukan posisi punggung dan pantat bayi. Gunakan gerakan mengusap dengan jari dan telapak tangan terbuka. Kemudian usap-usaplah bagian perut dengan gerakan melingkar dan sedikit tekanan. Lakukan dengan diiringi nyanyian atau alunan musik klasik.
3. Menepuk
Lakukan gerakan menepuk dengan lembut. Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan posisi punggung atau pantat bayi. Akan tetapi jika dideteksi ternyata posisi janin sungsang, maka gerakan menepuk bisa dilakukan di bagian bawah perut. Lakukanlah dengan cara merapatkan jari-jemari lalu telapak tangan menepuk secara halus. Biasanya janin akan memberi respons dengan cara “menendang” atau melakukan gerakan lainnya. Lakukan pula menepuk di tempat yang berbeda-beda dan perhatikan apakah ia akan memberi respons juga. Yang jelas, jangan menepuk terlalu keras sampai si ibu merasa sakit atau tak nyaman.
4. Menekan
Cobalah meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya, tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.
5. Mengguncang
Langkah pertama, ketahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut tempat dimana punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakkan tangan ke atas dan dan biarkan perut kembali ke posisi semula setelah mengangkatnya. Peganglah perut dengan erat namun jangan mengguncangkan terlalu keras.
 YANG HARUS DIPERHATIKAN !!
Berkaitan dengan latihan atau stimulasi pralahir ini, maka orang tua sebaiknya memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
·         Lakukan pembekalan dengan mengikuti program pendidikan pralahir agar dapat mempersiapkan dan menstimulasi calon bayi dengan lebih baik.
·         Lakukanlah stimulasi secara konsisten dan teratur agar hasilnya maksimal. Yang jelas, stimulasi yang berlebihan juga tidak baik.
·         Perhatikan asupan gizi makanan yang dikonsumsi ibu. Lakukan olahraga secara teratur dan terukur tanpa harus melakukan aktivitas berlebih dan melelahkan.
·         Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kondisi fisik dan psikis ibu karena akan mempengaruhi pertumbuhan janin. Jalanilah kehamilan dengan suasana menyenangkan. Kondisi ibu yang stres dan sebagainya dapat mengganggu proses stimulasi.

Selanjutnya adalah program yang baik yang harus dilakukan oleh orang tua untuk memberikan stimulus terhadap bayi dalam kandungan, sebagai berikut:
1.        Program Pemberian Nutrisi (Makanan Halal dan Bergizi) 
Selama kehamilan, seorang ibu harus memenuhi kebutuhan makanan gizi lengkap dan seimbang serta vitamin (multivitamin). Makanan tersebut sangat diperlukan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal-radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau jaringan sel bayi, atau berfungsi untuk pertumbuhan tulang-tulang dan daging bayi serta pertumbuhan sel-sel otak bayi dan pertumbuhan organ jasmaniyah lainnya.Ada beberapa informasi yang layak untuk dipertimbangkan tentang makanan dan vitamin yang sangat membantu kebutuhan seseorang ibu selama kehamilannya, antara lain vitamin E, kalsium, zat besi, suplemen mineral, protein, kolina, dan air.  
2.        Program Lingkungan Sehat 
Selama kehamilan, si ibu harus melindungi bayi pralahirnya dari hal-hal yang dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental bayi pralahirnya. Si Ibu hendaklah menciptakan atau menyediakan lingkungan yang sehat dan suasana yang nyaman bagi bayi pralahirnya. Ada beberapa langkah untuk menciptakan lingkungan sehat untuk kebutuhan bayi dan atau saat-saat kehamilan sang ibu. Sebagaimana yang dikutip dari F. Rene Van de Carr dkk. bahwa untuk menciptakan lingkungan sehat saat kehamilan ibu adalah sebagai berikut.
·         Kurangi debu dan polutan dalam udara yang anda hirup.
·         Hindari produk-produk yang mengandung bahan Baku Berbahaya (B3) atau racun potensial.
·         Gunakan air bersih untuk memasak, makan dan minum.
·         Hindari temperatur ekstrem.
·         Hindari kebisingan.
·         Dengarkan musik yang disukai (bagi seorang muslimah disarankan mendengarkan qira’atul qur’an, lagu-lagu shalawat, atau nasyid islamiyah-pen.).
·         Hindari si ibu dari hal-hal yang menimbulkan tertekan (stres).
·         Usahakan mengurangi ekspos cahaya fluorescent.
  3.        Program Ikatan Keluarga 
Jalinan keluarga yang harmonis antara suami dan istri, atau orang tua dan anak-anak dan atau keluarga tersebut dengan keluarga lainnya akan menciptakan kerukunan, ketenteraman, keamanan, kenyamanan, ketenangan, dan kedamaian. Keadaan ini dengan sendirinya akan melahirkan kerja sama yang baik dalam rangka menyukseskan program pendidikan anak dalam kandungan. Peran aktif semua pihak, ibu-ayah, kakak-kakak sang bayi atau anggota lainnya adalah sangat penting membantu program pendidikan anak dalam kandungan, terutama untuk menciptakan orientasi anak dalam kandungan memiliki kemampuan bersosialisasi tinggi dan efektivitas komunikasi yang baik dan andal setelah ia lahir, tumbuh dan berkembang dewasa nanti.
4.        Program Kelahiran Orientatif 
Yang dikategorikan dalam program ini, yaitu program yang menstimulus kesadaran mempersiapkan kelahiran bagi keselamatan ibu dan bayinya. Tujuannya adalah mengoptimalisasikan peran fitri seorang Ibu dalam melindungi bayinya ketika proses kelahiran berlangsung sehingga dapat mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari proses kodrati tersebut. Dalam program ini ada dua cara yang dapat dilakukan.  
Pertama, beberapa latihan teknis yang dilakukan oleh si ibu hamil sendiri. Kegiatan ini meliputi latihan pernapasan saat gelombang kontraksi, visualisasi, dan metode sportif lainya yang diajarkan dalam program kelahiran. Kedua, beberapa latihan yang dilakukan dengan kerja sama antar pihak yang lain, meliputi: bayi, ibu, ayah, dan orang lain yang membantu memperhatikan kemajuan bayi saat lahir sambil melakukan olah pernapasan sesuai bimbingan dan istirahat di antara gelombang kontraksi

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan janin, karena setiap yang dikomsumsi seorang ibu hamil, akan masuk ke dalam rahim. Sehingga, setiap yang dikonsumsi ibu, akan berpengaruh pada janin. Pengaruh baik, maupun buruk. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal.
1.            Nutrisi
Ibu hamil harus menerima asupan gizi yang seimbang untuk dirinya dan janinnya. Kekurangan gizi pada masa perkembangan prenatal ini, akan memberikan efek negatif tidak hanya pada janin. Ibu hamil yang kekurangan gizi akan mengalami kesulitan dalam proses melahirkannya. Sedangkan pada janin yang kekurangan gizi berdampak buruk, karena akan berdampak pada perkembangan otaknya. Kurangnya nutrisi juga dapat menyebabkan anak lahir premature. Ibu hamil yang mengkonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, dan protein dalam masa kehamilannya akan mengurangi risiko melahirkan anak yang menderita kanker, seperti leukemia, dan sebagainya.
2.            Obat-obatan
Ibu hamil yang mengonsumsi obat-obatan medis dalam masa kehamilannya akan berdampak cacat organ pada anaknya. Salah satunya adalah obat penenang thalidomide. Selain obat-obatan medis, alkohol, kafein, nikotin, dan sebagainya juga berdampak cacat organ pada anak. Ibu hamil yang mengkonsumsi hal tersebut, juga dapat berdampak berat anak yang rendah pada saat lahir, bahkan juga berdampak keguguran janin.
3.            Penyakit
Penyakit dari ayah atau pun ibu dari janin akan mempengaruhi perkembangan janin. Misalnya Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Ibu yang mengalami AIDS akan melahirkan seorang anak yang dilahirkannya akan mengidap penyakit yang sama, karena virus HIV dapat masuk ke dalam pembuluh darah janin melalui plasenta dan setelah lahir virus ini dapat berpindah melalui air susu ibu. Anak yang lahir dari ibu yang mengidap AIDS memiliki ukuran kepala yang cenderung kecil dan perkembangan neurologisnya lambat.
4.            Stres
Ibu yang stres pada masa kehamilannya juga akan mempengaruhi perkembangan janinnya, karena ketika stres, tubuh akan merespon dengan memproduksi hormon adrenalin yang disebabkan oleh meningkatnya proses pernapasan dan sekresi, sehingga akan menghambat aliran darah ke rahim dan membuat janin kekurangan oksigen. Kalau ibu hamil mengalami stress dalam waktu yang lama, hal ini akan menyebabkan keguguran spontan pada janinnya karena kekurangan banyak oksigen. Selain itu, ibu hamil yang stres akan kesulitan dalam proses kehamilannya, melahirkan premature, bahkan cacat pada bayinya.
5.            Usia ibu
Usia ibu juga sangat berpengaruh dalam perkembangan prenatal. Usia ibu hamil yang semakin tua akan lebih berisiko melahirkan anak yang mengalami Down Syndrome dibandingkan dengan ibu hamil yang masih dalam usia subur (berkisar antara 20-35 tahun). Namun, ibu hamil dalam usia remaja akan melahirkan anak dengan kelahiran premature.
6.            Lingkungan
Lingkungan juga menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal. Ibu hamil yang bermukim di pemukiman yang dekat dengan pembuangan sampah beracun (limbah) akan berisiko melahirkan anak dengan cacat fisik. Ibu hamil yang terkena radiasi, misalnya sinar X-Ray akan berisiko melahirkan anak yang telah mengalami mutasi gen, dan sebagainya.
7.            Kondisi Ayah
Ayah perokok akan menjadikan istrinya yang sedang hamil menjadi perokok pasif. Ibu hamil yang menghirup asap rokok akan berpengaruh pada perkembangan janinnya. Ibu hamil yang menjadi perokok pasif akan melahirkan anak yang memiliki berat badan yang rendah, infeksi pernafasan, bahkan kanker saat dewasa. Ayah perokok, ayah yang mengonsumsi alkohol berlebihan, ayah yang terkena radiasi, ataupun ayah yang bekerja sebagai petani sehingga sering terhirup pestisida, dsbnya, menghasilkan sperma yang abnormal (berkualitas rendah). Anak yang lahir dari hasil pembuahan sperma abnormal ayah akan berisiko mengalami cacat fisik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar