BAB II
PEMBAHASAN
A. Tahap-Tahap Perkembangan
Bayi Pada Masa Prenatal
Kehidupan baru mulai dengan bersatunya sel
seks pria dan sel seks wanita. Kedua sel seks ini dikembangkan dalam alat-alat
reproduksi, yaitu gonad. Sel-sel seks pria, spermatozoa (bentuk tunggalnya
spermatozoon) diproduksi dalam gonad pria, tes-tes, sedangkan sel-sel seks
wanita, yaitu telur-telur (tunggal ovum, jamak oval) diproduksi dalam gonad
wanita, yaitu indung telur (ovarium). Semua sel pria atau wanita harus melalui
tahap permulaan perkembangan. Sel-sel seks pria melalui dua tahap, yaitu
pematangan dan pembuahan, sedangkan sel-sel wanita melalui tiga tahap
permulaan, yaitu pematangan, ovulasi dan pembuahan.
Setelah tahap permulaan perkembangan,
mulailah pada perkembangan janin
sejak fertilisasi sampai aterm melalui beberapa tahap. Dimulai dari : Zigot
>> blastomer >> morula >> blastula >> grastula >>
embrioblast >> fetus.
Minggu 1
Pembuahan terjadi di
bagian luar saluran telur, ketika sebuah sel sperma menembus kulit (zona
pellusida) sel telur menembus kulit. Ekor sel sperma tersangkut di luar telur
dan terlepas, sehingga kepala sel mani dapat bergerak bebas di dalam sel telur.
Bagian dari kepala sperma disebut inti dan mengandung benang-benang informasi
yang diperlukan untuk membentuk manusia baru. Ini adalah langkah pertama
pembentukan manusia baru yang mempunyai sifat gabungan antara ayah dan ibu.
Dalam waktu 8-24 jam dimulai pembelahan segmentasi Pada hari ke 4 blastula
memasuki endometrium, zona pelusida lenyap. Pada hari ke 6 blastula mulai
berimplantasi (tahap menggali).
Minggu ke 2
Tahapan pada minggu
kedua adalah dimulainya implantasi Pada hari ke 8 setengah blastula tertanam di
endometrium Pada hari ke 9 : blastokista semakin terbenam dan ditutupi oleh
bekuan fibrin, sinsitiotropoblas berubah menjadi kubah/cekungan yang akan
menyatu dengan pembuluh darah Ibu da berisi darah Ibu, dengan ukuran sebesar
kepala peniti Pada hari ke 11 dan 12 selesai mengadakan implantasi dalam
stroma, sudah terjadi sirkulasi uteroplasenter Minggu ke 3 Pada minggu ini
embrio sudah terbentuk seperti :
1. Rongga amnion
2. Kantung kuning
telur utama
3. Amnion
4. Kantung kuning
telur primer
5. Lempeng embrionik
6. Badan penghubung
amnion
Minggu ke 4
Kini bayi berbentuk
embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (HCG) sehingga apabila melakukan
test kehamilan, hasilnya positif. Pada tahap ini terjadi pembentukan :
1. Migrasi selsel
dari lapisan primitif
2. Lempeng saraf
3. Otak
4. Lekuk saraf
5. Kelenjar thyroid
mulai berkembang
6. Badan penghubung
Minggu ke 5
Pada minggu ini,
panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem saraf pusat, otot, dan tulang mulai
dibentuk. Begitu pula dengan kerangka. Selain itu terbentuk juga :
2. Fusi lapisan saraf
3. Munculnya mata dan
telinga
4. Bakal tungkai
bagian atas
5. Otak bagian depan
6. Lengkung brachial
7. Tulang telinga
Minggu ke 6
Ukuran embrio
rata-rata 2-4mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi talah menutup. Meski belum bisa mendengar, jantung bayi
mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernapasan mulai
dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai
tampak. Rongga matanya sudah terbentuk. Kepalanya seperti kepala reptilia dan
mempunyai ekor.
Akhir minggu ke
tujuh, panjangnya sekitar 5-23 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji
kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan
saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru. Terjadi pula :
1. Pertemuan rongga
mulut dan hidung
2. Telinga
3. Mata
4. Lempeng kaki
5. Bibir dan hidung
terbentuk
6. Jari-jari tangan
mulai terbentuk
Minggu ke 8
Saat ini janin sudah
mulai memperlihatkan bentuknya sebagai manusia. Panjangnya2,5 cm. Kepala besar
dibandingkan tubuhnya. Mata dan telinga mulai terbentuk. Mata tertutup kelopak
mata, dantetap tertutup sampai minggu ke-24. Mulai terbentuk lengan dan kaki
dengan jari-jari kecil dan tumit yang mengarah keluar. Tungkai bagian atas
memanjang dan menekuk pada bagian siku. Saat ini semua organ utama dari tubuh
sudah terbentuk, jantung berdetak dengan kuat, darah beredar melalui
pembuluh-pembuluhnya, pencernaan aktif dan ginjal mulai berfungsi. Dahi
membesar, genetalia eksterna belum menunjukan jenis kelamin tapi sudah mulai
berdeferensiasi san anus sudah terbentuk. Satu-satunya perubahan dalam organ
sejak saat ini adalah bertambahnya ukuran dan kecanggihan fungsi-fungsi tubuh
sang bayi.
Minggu ke 9
Minggu ini,
panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya 4 gram. Pada minggu ini telinga bagian
luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun tidak bisa merasakannya. Dengan
Dopler, bisa didengar detak jantungnya.
Minggu ke 10
Pada minggu ini mulai
tampak seperti manusia kecil dengan panjang mencapai 32-43 mm dengan berat 7
gram. Wajah mulai menunjukan raut muka, letak telinga masih lebih rendah dari
posisi normal. Alat kelamin eksternal mulai terbentu Perempuan (klitoris, labia
mayor, labia minor) laki-laki (Glan penis, skrotum). Sudah mnunjukan
karakteristik perempuan atau laki-laki tapi belum terbentuk sempurna.
Pertumbuhan sel otak meningkat dengan cepat, hapir 250.000 sel saraf baru
diproduksi setiap menit sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh.
Tulang sudah menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan paru-paru
dari perut. Otot leher terbentuk.
Minggu ke 11
Jari-jari kecil bayi
sedang bertumbuh dengan kukunya, selaput pelangi mata janin juga sedang
berkembang. Folikel-folikel rambut dan gigi sudah terbentuk. Bayi sudah dapat
menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali (kencing). Minggu ke 12 Panjang
janin sekitar 6,5 cm dan beratnya 18 gram. Kepala bayi menjadi lebiih bulat dan
wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan jaki terbentuk dan kuku
mulai tunbuh. Janin mulai menggerak-gerakan tungkai dan lengannya.uri mulai
tumbuh sekitar 6 kali berat janin.
Minggu ke 13 Panjang
janin sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, pankreas, dan usus berkembang ke
fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk dan tunas gigi muncul dengan 20
gigibayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki mulai terlihat.
Minggu 14
Pada minggu ini organ
seks bayi dapat dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Denyut jantung bayi
berdetak kuat 2x lebih cepat dari Ibu. Janin sudahdapat memberi respon terhadap
dunia luar rahim Ibu, janin mungkin akan bergerak bila perut diusap tapi Ibu
mungkin belum dapat merasakannya.
Minggu ke 15
Bayi sudah mulai
dapat mendengarkan Ibu, mendengarkan denyut jantung Ibu, suara perut Ibu, juga
suara Ibu. Sekarang janin sudah mulai mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu
mata dan alis. Ukurannya sekarang 114 gram dengan panjang 15 cm. Minggu ke 16
Otot janin sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai
menghisap ibu jarinya, menguap, meregangkan tubuhnya, sudah menelan kencing dan
cengukan. Pada minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut janin akan
mengerakkan tangan dan matanya.
Minggu ke 17
Masih banak ruang
dalam rahim, bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit janin berkembang
dan transparan. Terlihat merah sebab pembuluh darah masih terlihat jelas.
Minggu ke 18 Sekarang janin sudah dapat mendengarkan suara daluat tubuh Ibu,
janina akan bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot bayi
sudah dapat berkontraksi dan relaks, byi sudah dapat mendengar atau meninju.
Bergerak sangat aktif, dalam minggu ini mungkin Ibu sudah dapat merasakan
gerakan putarannya untuk pertama kali. Pergerakan janin lebih kuat dan dinding
uterus yang lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada Ibu. Minggu ke
19 Pada minggu ini panjang janin sekitar 16,5 cm dengan berat 226 gram. Tubuh
janin diselimuti vernik caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit
dari luka. Pada minggu ini sistem saraf semakin sempurna, yakni dengan
diproduksinya cairan serebrosspinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan
saraf tulang belakang tanpa hambatan.
Minggu ke 20
Otot janin semakin
kuat tiap minggu. Jika Ibu masih belum bisa merasak gerakannya, Ibu akan
merasakannya sekarang. Ibu mungkin salah mengartikan gerakannya pertama kali
sebagai angin, karena terasa seperti letupan gelembung-gelembung didalam. Bayi
akan bergerak sekitar 200 kali sehari, tapi Ibu akan merasakan sedikit dari
semua gerakan.
Minggu ke 21
Panjangnya sekitar 28
cm. Ibu akan merasakan lebih banyak gerakan karena bayi makin aktif. Minggu ke
22 Bayi akan sadar akan lingkungannya dan bayi akam merasa tenang ketika
mendengarkan suara dan sentuhan diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah
putih. Ini penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi. Minggu ke 23
Panjangnya sekitar 23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan
tubuhnya. Saat ini janin terlihat sama seperti akan lahir nanti tapi lebih
kecil dan kurus saat ini. Ibu dapat mendengarkan detak jantung janin dengan
stetoskop. Pertumbuhan otak sangat cepat.
Minggu ke 24
Pendengaran janin
sudah terbentuk sempurna. Janin akan bergerak dengan suara musik dari luar.
Janin membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat bangun, Ibu akan merasakan
dengan suatu saat janin akan bergerak terus, dan saat lain tidak. Pertumbuhan
uri menjadi lambat, sementara sang janin meningkat. Pertumbuhan rambut terlihat
jelas, seluruh tubuh janin dilapisi dengan lanugo yak ni rambut halus, alis,
bulu mata dan rambut kepala mulai muncul. Ukuran kepala lebih besar dibanding
begian tubuh yang lain dan kulit berkerut, bening dan kemerahan memberi
penampilan tua pada janin, yang juga kurus dan tidak berlemak. Darah kapiler
dam mioglobin merah pada otot terlihat melalui kulit. Pada janin bakal gigi
permanen telah muncul, janin masih memiliki ruang dalam uterus, berubah posisi,
dapat melakukan gerakan seperti menghisap dan menangis, tangan mulai membentuk
kepalan dan pegangan, lemak coklat yang merupakan sumber energi, produsi panas
dan pengaturan panas pada janin uang baru lahir juga mulai terbentuk. Berat
badan kurang lebih 1,25 pon.
Minggu ke 25
Janin mulai berlatih
bernapas dengan menghirup dan mneghembuskan cairan amnion, yang mana kadang
membuat bayi cegukan dan Ibu akan dapat merasakannya juga. Lemak sudah
tersimpan dan kontur mulai membulat, namun janin masih terlihat kurus dan masih
tampak tua dan berkerut. Penambahan berat badan membuat tubuh lebih
proporsional pada akhir bulan. Minggu ke 26 Janin sudah mempunyai lemak dibawah
kulit, yang akan membantu mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan
tubuhnya secara umum akan telihat janin saat lahir. Panjangnya sekitar 28-32 cm
dengan berat sekitar 680 gram. Surfaktan sudah dihasilkan. Rambut kepala
semakin panjang, gerakan menghisap lebih kuat, kuku mulai terlihat. Minggu ke
27 Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kalinya. Janin
terlihat sepertu bernapas tetapi sebenarnya janin mengambil air bukan udara.
Ini merupaka latihan yang baik untuk paru-parunya. Minggu ke 28 Pada janin laki
testis akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak berkembang. Sekarang janin
dapat bermimpi. Sekarang rahim mencapai 4 jari di atas tali pusat Ibu.
Panjangnya sekitar 38 cm dan beratnya mencapai 1000 gram.
Minggu ke 29
janin saat ini
mempersiapkan diri seperti posisi lahir dengan kepala kearah bawah. Jaringan
lemak terus terbentuk. Pada pemeriksaan luar/palpasi mulai teraba kepala bokong
jelas.
Minggu ke 30
Kepala janin sekarang
sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mengalami tekanan di bagian diafragma
dan perut. Sekarang bobot janin sekitar 1700 gram dan panjangnya 40 cm.
Simpanan lemak mulai memperhalus kerutan. Tubuh janin mulai terisi lemak dan
tidak tapmpak terlalu kurus. Vernik caseosa tebal menutupi seluruh tubuh janin,
rambut kepala terus bertumbuh dan lanugo benyak sekali kecuali wajah, kuku jari
mulai tumbuh mencapai ujungnya, janin memiliki kendali terhadap gerak
pernapasan dan mata terbuka dan reflek cahaya terhadap pupil muncul pada akhir
bulan. Ukuran kepala bokong 28 cm.
Minggu ke 31
Janin makin bertumbuh
besar, maka ruangan rahim menjadi lebih sedikit, janin akan berkurang
pergerakannya. Janin kemungkinan dalam posisi melengkung dengan badan dengkul
dilipat, dagu di dadanyadan tangan dan kaki menyilang. Janin sudah hampir
sepenuhnya berkembang. Kulit janin sudah halus dan tubuhnya montok. Apabila
terbangun matanya terbuka dan ia dapat membedakan antara terang dan gelap.
Minggu ke 32 Janin berada dalam posisi kepala di bawah sampai nanti lahir. Janin
akan tetap menendang, gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari, tapi anda
tidak akan merasakn semuanya. 10 gerakan sehari sudah normal. Panjang janin
sekitar 43 cm dan beratnya mencapai sekitar 1800 gram. Paru-paru berkembang dan
dapat mendukung kehidupannya.
Minggu ke 33
Ibu akan makin
merasakan gerakan janin karena mengisi hampir seluruh ruang rahim. Gerakan
menjadi aktig suatu waktu yang membuat Ibu tidak nyaman, terutama ketika
kakinya dibawah tulang rusuk Ibu. Janin memiliki seluruh rambutnya pada minggu
ini.
Minggu ke 34
Pertumbuhan terutama
pada otak dalam minggu ini. Semua sistem tubuh sudah terbentuk sempurna,
walaupun paru-paru masih tetap belum matang. Janin memberi respon terhadap
suara yang familiar. Minggu ke 35 Janin terus menambah cadangan lemak bawah
kulit kepalanya. Kepala janin sudah mulai memasuki panggul.
Minggu ke 36
Panjang janin
mencapai 46 cm, berat 2500 gram. Janin menambah berat badan cukup banyak, 700
gram. Hal ini disebabkan lemak telah bertumpuk di bawah kulit dan sekitar bahu.
Mulai dari minggu ini janin sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap
untuk lahir. Jika janin lahir pada minggu ini janin lahir prematur tetapi akan
baik saja. Pada bulan terakhir kehamilan ini janin akan mendapat antibody dari
Ibunya seperti campak.
Minggu ke 37
Janin akan terus
berlatih untuk menggerakkan paru-parunya, karena janin akan bernafas setelah
dilahirkan. Jika posisi kepala janin dibawah maka kemungkinan kepala sudah
memasuki panggul Ibu. Minggu ke 38 Reflek janin sudah terkoordinasi, janin
sudah dapat mengedipkan mata, menggerakkan kepala, memegang, dan merespon suara,
sentuhan, dan cahaya. Janin sudah dapat membedakan antara terang dan gelap.
Minggu ke 39-40
Sekarang kehamilan
telah mencapai periode penuh. Panjang janin sekitar 50 cm dan berat mencapai
3300 gram. Bayi laki-laki sekitar 100 gram lebih berat dari bayi perempuan.
Bulan ini merupakan sentuhan akhir yang penting. Pertumbuhan dan perkembangan
utuh telah tercapai janin bulat sempurna, dada dan kelenjar payudara menonjol,
perkembangan jenis kelamin sempurna. Lanugo menghilang hampir diseluruh tubuh,
kuku mengeras dan warna kulit bervariasi tanpa menghiraukan ras. Tali pusat
telah melakukan tugasnya dengan sempurna panjang normal 50-65 cm. Panjang
kepala bokong 36 cm. Berat badan tergantung pada sejumlah variabel, rata-rata
7,5 pon.
B.
Cara Pemberian Stimulus Pada Masa Bayi dalam
Kandungan
Umumnya,
stimulasi pralahir bisa dimulai sejak usia kandungan 16 minggu atau empat bulan
hingga menjelang persalinan. Penting untuk melakukannya secara
terpola/terstruktur untuk memudahkan janin belajar. Namun tak perlu berlebihan
agar janin tetap memiliki waktu beristirahat. Cukup luangkanlah waktu khusus
setidaknya 5-10 menit setiap pagi dan malam hari untuk berkomunikasi dengan
janin. Bisa di rumah, di kantor, bahkan di atas kendaraan. Ada beragam jenis
stimulasi yang dapat dilakukan:
Stimulasi suara
1. Memperkenalkan diri
Ibu dan ayah
pertama kali berkomunikasi dengan cara memperkenalkan diri, misalnya, “Nak, ini
ibu dan ini ayah”. Niscaya janin dapat mendengar kata-kata tersebut. Ucapkan
secara berulang, perlahan dan nada suara yang lembut. Bagi sang ayah, dekatkan
kepala pada perut ibu dan tempelkan pipi pada perut lalu berkomunikasilah
dengan bayi. Jika terasa ada gerakan atau “tendangan” itu menunjukkan adanya
respons dari janin. Begitulah cara bayi bereksplorasi dan belajar sesuatu
tentang dunianya.
2. Membacakan cerita
Di waktu lain,
upayakan untuk membacakan sebuah cerita atau kisah. Tak perlu panjang-panjang, cukup 10 menit. Janin mendapatkan sensasi untuk
merasakan pengalaman berlatih berkata-kata. Ayah juga bisa ikut membacakan
cerita agar bayi dapat selalu mendengar suara ayahnya. Kenapa? Karena hubungan antara ayah dan bayi berkaitan dengan kemampuan
sosial si anak di kemudian hari.
3. Memperdengarkan suara
musik
Tak hanya irama
jantung ibu yang didengar, perkenalkanlah juga bayi dengan irama di luar rahim
misalnya suara gendang kecil. Dekatkan alat musik tersebut pada perut ibu,
bunyikan irama yang terpola dan lembut. Upaya lainnya yang bisa dilakukan
adalah bernyanyi atau bersenandung. Iramakan nada-nada indah dan menyenangkan
agar bayi merasa tenang.
Cara lainnya adalah mendengarkan tape
recorder atau walkman. Ibu bisa memutarkan lagu-lagu klasik gubahan
Mozart yang sangat bermanfaat bagi janin. Menurut penelitian DR. Van de Carr,
janin dalam rahim dapat bereaksi terhadap irama yang memasuki lingkungannya
sehingga dapat membuatnya merasa tenang. Stimulasi dengan irama musik ini juga
konon dapat memengaruhi bakat musik anak kelak. Langkah memperdengarkan suara
musik ini selain bermanfaat buat janin juga bisa membuat ibu relaks dan bahagia
menjalani kehamilannya.
Stimulasi dengan gerakan
tangan
1. Membelai
Letakkan
jari-jemari pada posisi punggung janin, yakni di sekitar bagian bawah perut.
Lakukan gerakan membelai-belai punggung janin dari bawah sampai mencapai bagian
atas perut yang merupakan posisi pantat bayi. Barengi belaian ini dengan
mengucapkan kata-kata lembut.
2. Mengusap
Terlebih dulu
tentukan posisi punggung dan pantat bayi. Gunakan gerakan mengusap dengan jari
dan telapak tangan terbuka. Kemudian usap-usaplah bagian perut dengan gerakan
melingkar dan sedikit tekanan. Lakukan dengan diiringi nyanyian atau alunan
musik klasik.
3. Menepuk
Lakukan gerakan
menepuk dengan lembut. Tepukan dilakukan pada bagian atas perut yang merupakan
posisi punggung atau pantat bayi. Akan tetapi jika dideteksi ternyata posisi
janin sungsang, maka gerakan menepuk bisa dilakukan di bagian bawah perut.
Lakukanlah dengan cara merapatkan jari-jemari lalu telapak tangan menepuk
secara halus. Biasanya janin akan memberi respons dengan cara “menendang” atau
melakukan gerakan lainnya. Lakukan pula menepuk di tempat yang berbeda-beda dan
perhatikan apakah ia akan memberi respons juga. Yang jelas, jangan menepuk terlalu keras sampai si ibu merasa sakit atau
tak nyaman.
4. Menekan
Cobalah
meletakkan tangan pada kedua sisi perut. Gunakan ujung jari untuk menentukan
posisi janin. Rasakan bagaimana posisi badan dan kepalanya. Selanjutnya,
tempatkan kedua tangan pada kedua sisi janin dan lakukan dengan sedikit tekanan
lembut. Kemudian lakukan gerakan menekan secara merata secara perlahan. Yang
perlu diperhatikan, jangan menekan terlalu keras.
5. Mengguncang
Langkah
pertama, ketahui posisi punggung dan pantat janin. Kemudian letakkan kedua
tangan pada kedua sisi perut tempat dimana punggung dan pantat janin berada. Selanjutnya, gerakkan tangan ke atas dan dan biarkan perut kembali ke
posisi semula setelah mengangkatnya. Peganglah perut dengan erat namun jangan
mengguncangkan terlalu keras.
YANG HARUS DIPERHATIKAN !!
Berkaitan dengan latihan atau stimulasi pralahir ini,
maka orang tua sebaiknya memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
·
Lakukan pembekalan dengan mengikuti program pendidikan pralahir agar dapat
mempersiapkan dan menstimulasi calon bayi dengan lebih baik.
·
Lakukanlah stimulasi secara konsisten dan teratur agar hasilnya maksimal.
Yang jelas, stimulasi yang berlebihan juga tidak baik.
·
Perhatikan asupan gizi makanan yang dikonsumsi ibu. Lakukan olahraga secara
teratur dan terukur tanpa harus melakukan aktivitas berlebih dan melelahkan.
·
Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kondisi fisik dan psikis ibu karena
akan mempengaruhi pertumbuhan janin. Jalanilah kehamilan dengan suasana
menyenangkan. Kondisi ibu yang stres dan sebagainya dapat mengganggu proses
stimulasi.
Selanjutnya adalah program yang baik yang harus dilakukan
oleh orang tua untuk memberikan stimulus terhadap bayi dalam kandungan, sebagai
berikut:
1.
Program Pemberian Nutrisi (Makanan Halal dan Bergizi)
Selama kehamilan, seorang ibu harus
memenuhi kebutuhan makanan gizi lengkap dan seimbang serta vitamin
(multivitamin). Makanan tersebut sangat diperlukan sebagai antioksidan yang
melindungi tubuh dari radikal-radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan
kromosom atau jaringan sel bayi, atau berfungsi untuk pertumbuhan tulang-tulang
dan daging bayi serta pertumbuhan sel-sel otak bayi dan pertumbuhan organ
jasmaniyah lainnya.Ada beberapa informasi yang layak untuk dipertimbangkan
tentang makanan dan vitamin yang sangat membantu kebutuhan seseorang ibu selama
kehamilannya, antara lain vitamin E, kalsium, zat besi, suplemen mineral,
protein, kolina, dan air.
2.
Program Lingkungan Sehat
Selama kehamilan, si ibu harus melindungi
bayi pralahirnya dari hal-hal yang dapat mengganggu perkembangan fisik dan
mental bayi pralahirnya. Si Ibu hendaklah menciptakan atau menyediakan
lingkungan yang sehat dan suasana yang nyaman bagi bayi pralahirnya. Ada
beberapa langkah untuk menciptakan lingkungan sehat untuk kebutuhan bayi dan atau
saat-saat kehamilan sang ibu. Sebagaimana yang dikutip dari F. Rene Van de Carr
dkk. bahwa untuk menciptakan lingkungan sehat saat kehamilan ibu adalah sebagai
berikut.
·
Kurangi debu dan polutan
dalam udara yang anda hirup.
·
Hindari produk-produk
yang mengandung bahan Baku Berbahaya (B3) atau racun potensial.
·
Gunakan air bersih untuk
memasak, makan dan minum.
·
Hindari temperatur
ekstrem.
·
Hindari kebisingan.
·
Dengarkan musik yang
disukai (bagi seorang muslimah disarankan mendengarkan qira’atul qur’an,
lagu-lagu shalawat, atau nasyid islamiyah-pen.).
·
Hindari si ibu dari
hal-hal yang menimbulkan tertekan (stres).
·
Usahakan mengurangi
ekspos cahaya fluorescent.
3. Program Ikatan Keluarga
Jalinan keluarga yang harmonis antara
suami dan istri, atau orang tua dan anak-anak dan atau keluarga tersebut dengan
keluarga lainnya akan menciptakan kerukunan, ketenteraman, keamanan,
kenyamanan, ketenangan, dan kedamaian. Keadaan ini dengan sendirinya akan
melahirkan kerja sama yang baik dalam rangka menyukseskan program pendidikan
anak dalam kandungan. Peran aktif semua pihak, ibu-ayah, kakak-kakak sang bayi
atau anggota lainnya adalah sangat penting membantu program pendidikan anak
dalam kandungan, terutama untuk menciptakan orientasi anak dalam kandungan memiliki
kemampuan bersosialisasi tinggi dan efektivitas komunikasi yang baik dan andal
setelah ia lahir, tumbuh dan berkembang dewasa nanti.
4.
Program Kelahiran Orientatif
Yang dikategorikan dalam program ini,
yaitu program yang menstimulus kesadaran mempersiapkan kelahiran bagi
keselamatan ibu dan bayinya. Tujuannya adalah mengoptimalisasikan peran fitri
seorang Ibu dalam melindungi bayinya ketika proses kelahiran berlangsung
sehingga dapat mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari
proses kodrati tersebut. Dalam program ini ada dua cara yang dapat
dilakukan.
Pertama, beberapa latihan
teknis yang dilakukan oleh si ibu hamil sendiri. Kegiatan ini meliputi latihan
pernapasan saat gelombang kontraksi, visualisasi, dan metode sportif lainya
yang diajarkan dalam program kelahiran. Kedua, beberapa latihan yang
dilakukan dengan kerja sama antar pihak yang lain, meliputi: bayi, ibu, ayah,
dan orang lain yang membantu memperhatikan kemajuan bayi saat lahir sambil
melakukan olah pernapasan sesuai bimbingan dan istirahat di antara gelombang
kontraksi
C. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Banyak faktor yang
mempengaruhi perkembangan janin, karena setiap yang dikomsumsi seorang ibu
hamil, akan masuk ke dalam rahim. Sehingga, setiap yang dikonsumsi ibu, akan
berpengaruh pada janin. Pengaruh baik, maupun buruk. Berikut ini merupakan
beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal.
1.
Nutrisi
Ibu hamil harus menerima
asupan gizi yang seimbang untuk dirinya dan janinnya. Kekurangan gizi pada masa
perkembangan prenatal ini, akan memberikan efek negatif tidak hanya pada janin.
Ibu hamil yang kekurangan gizi akan mengalami kesulitan dalam proses
melahirkannya. Sedangkan pada janin yang kekurangan gizi berdampak buruk,
karena akan berdampak pada perkembangan otaknya. Kurangnya nutrisi juga dapat
menyebabkan anak lahir premature. Ibu hamil yang mengkonsumsi banyak sayuran,
buah-buahan, dan protein dalam masa kehamilannya akan mengurangi risiko
melahirkan anak yang menderita kanker, seperti leukemia, dan sebagainya.
2.
Obat-obatan
Ibu hamil yang mengonsumsi
obat-obatan medis dalam masa kehamilannya akan berdampak cacat organ pada
anaknya. Salah satunya adalah obat penenang thalidomide.
Selain obat-obatan medis, alkohol, kafein, nikotin, dan sebagainya juga
berdampak cacat organ pada anak. Ibu hamil yang mengkonsumsi hal tersebut, juga
dapat berdampak berat anak yang rendah pada saat lahir, bahkan juga berdampak
keguguran janin.
3.
Penyakit
Penyakit dari ayah atau pun
ibu dari janin akan mempengaruhi perkembangan janin. Misalnya Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS),
yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Ibu yang mengalami AIDS akan melahirkan
seorang anak yang dilahirkannya akan mengidap penyakit yang sama, karena virus
HIV dapat masuk ke dalam pembuluh darah janin melalui plasenta dan setelah
lahir virus ini dapat berpindah melalui air susu ibu. Anak yang lahir dari ibu
yang mengidap AIDS memiliki ukuran kepala yang cenderung kecil dan perkembangan
neurologisnya lambat.
4.
Stres
Ibu yang stres pada masa
kehamilannya juga akan mempengaruhi perkembangan janinnya, karena ketika stres,
tubuh akan merespon dengan memproduksi hormon adrenalin yang disebabkan oleh
meningkatnya proses pernapasan dan sekresi, sehingga akan menghambat aliran
darah ke rahim dan membuat janin kekurangan oksigen. Kalau ibu hamil mengalami
stress dalam waktu yang lama, hal ini akan menyebabkan keguguran spontan pada
janinnya karena kekurangan banyak oksigen. Selain itu, ibu hamil yang stres
akan kesulitan dalam proses kehamilannya, melahirkan premature, bahkan cacat
pada bayinya.
5.
Usia ibu
Usia ibu juga sangat
berpengaruh dalam perkembangan prenatal. Usia ibu hamil yang semakin tua akan
lebih berisiko melahirkan anak yang mengalami Down Syndrome dibandingkan dengan ibu hamil yang masih dalam usia
subur (berkisar antara 20-35 tahun). Namun, ibu hamil dalam usia remaja akan
melahirkan anak dengan kelahiran premature.
6.
Lingkungan
Lingkungan juga menjadi
faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal. Ibu hamil yang bermukim di
pemukiman yang dekat dengan pembuangan sampah beracun (limbah) akan berisiko
melahirkan anak dengan cacat fisik. Ibu hamil yang terkena radiasi, misalnya
sinar X-Ray akan berisiko melahirkan anak yang telah mengalami mutasi gen, dan
sebagainya.
7.
Kondisi Ayah
Ayah perokok akan menjadikan
istrinya yang sedang hamil menjadi perokok pasif. Ibu hamil yang menghirup asap
rokok akan berpengaruh pada perkembangan janinnya. Ibu hamil yang menjadi
perokok pasif akan melahirkan anak yang memiliki berat badan yang rendah,
infeksi pernafasan, bahkan kanker saat dewasa. Ayah perokok, ayah yang
mengonsumsi alkohol berlebihan, ayah yang terkena radiasi, ataupun ayah yang
bekerja sebagai petani sehingga sering terhirup pestisida, dsbnya, menghasilkan
sperma yang abnormal (berkualitas rendah). Anak yang lahir dari hasil pembuahan
sperma abnormal ayah akan berisiko mengalami cacat fisik.
Minggu ke 4
Minggu ke 5
Minggu ke 6
Minggu ke 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar